Minggu, 03 Mei 2009

Kebutuhan Nutrisi Sesuai Usia

Pastikan seluruh keluarga, mulai dari bayi sampai kakek-nenek tercukupi kebutuhan gizinya. Panduan makanan sehat sesuai usia berikut ini mungkin bisa membantu Anda.

Makan sehat adalah dasar dari kondisi kesehatan yang baik. Namun memilah makanan yang baik bagi seluruh keluarga dapat menjadi tantangan tersendiri.

Masing-masing anggota keluarga memiliki kebutuhan berbeda sesuai usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas dan kondisi medis. Semua harus diperhitungkan saat merencanakan makanan untuk seluruh keluarga.

Untuk Ayah dan Ibu

Umumnya, orang dewasa disarankan untuk mengikuti rekomendasi berikut:

1. Kendalikan asupan lemak. Lemak jenuh dalam produk-produk hewan dapat meningkatkan kadar kolesterol dan mudah tersimpan dalam tubuh sebagai jaringan lemak. Usahakan Anda mendapatkan asupan lemak dari sumber lemak tak jenuh, khususnya asam lemak tak jenuh ganda omega 3 yang terkandung dalam ikan.
2. Minumlah air minimal 8 gelas sehari.
3. Gunakan garam beryodium, namun tetap batasi konsumsi makanan asin. Berolahraga secara teratur untuk menunjang pola makan sehat Anda. Berolahraga mempercepat metabolisme dan memberikan manfat tambahan karena berat badan Anda lebih terkendali.

Untuk Bayi dan Anak

Mengenalkan dan menanamkan pola makan yang benar pada anak sangatlah penting sebagai dasar pembentukan sikap mereka terhadap makanan. Jika mereka rutin mengonsumsi makanan sehat sejak dini, kebiasaan ini akan terbawa hingga dewasa.

Pasyikan waktu makan keluarga menjadi saat yang menyenangkan, sehingga mereka menikmati saat-saat menyendok makanan sehat. Jangan paksa anak untuk makan apa yang mereka tidak sukai. Hal semacam ini justru akan membuat anak enggan makan. Sering-seringlah mengajak mereka mencoba 1 makanan baru. Jika Anda tidak berhasil untuk pertama kalinya, coba lagi.

Tak perlu menyiapkan makanan khusus, kecuali jika anak Anda masih bayi atau balita. Anak yang lebih besar dapat makan yang dimakan orangtuanya, namun dalam porsi yang lebih kecil. Dengan begini akan lebih mudah bagi mereka untuk menghabiskan apa yang ada di piring. Jika mereka masih lapar, mereka bisa minta tambah.

Untuk Kakek & Nenek

Orang tua lanjut cenderung lebih cepat lelah. Namun kelompok usia ini perlu mempertahankan tingkat energi mereka dengan terus berolahraga rutin (yang ringan seperti berjalan kaki). Ditunjang dengan pola makan ramah jantung niscaya berbagai macam penyakit bisa dicegah, kapasitas kaum lansia untuk makan mungkin akan berkurang, namun tetap penting untuk mengonsumsi menu yang bervarisi (yang rendah lemak dan gula).

Tips Makan Untuk Si Kecil

Berikut beberapa tips makan untuk anak:

1. Susilah bayi secara eksklusif dari lahir hingga usia 6 bulan, kemudian mulai kenalkan makanan tambahan sambil terus menyusui.
2. Monitor pertumbuhan anak secara teratur dan dorong mereka untuk aktif secara fisik.
3. Jangan biarkan anak tak sarapan. Sarapan adalah waktu makan terpenting dari hari anak, juga hari Anda. Makanan yang dikonsumsi saat sarapan memberi tubuh energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas, tanpa sarapan, kemampuan anak untuk beraktivitas akan berkurang, begitu pula kemampuan belajarnya.
4. Jangan lupakan susu. Jenis yang rendah lemak bisa diberikan pada anak yang lebih tua maupun remaja, khususnya jika anak Anda mengalami kelebihan berat badan. Namun ingat, jangan berikan susu rendah lemak pada anak dibawah 2 tahun. Karena kebutuhan energi mereka yang tinggi, anak dibawah 2 tahun membutuhkan semua lemak yang terkandung dalam susu.

Untuk Kondisi Khusus Lansia

1. Menopause. Karena ancaman osteoporosis, makanan kaya kalsium adalah sesuatu yang wajib dalam diet lansia. Susu, produk lemak, ikan dan sayur-sayuran hijau adalah sumber terbaik. Jka asupan dari makanan tidak mencukupi, suplemen kalsium bisa dikonsumsi.
2. Masalah Khas Lansia. Jika sulit mengunyah dan menelan atau terjadi konstipasi, cobalah makanan yang lebih lembut dan mudah dicerna. Makanan tinggi serat juga baik, seperti roti gandum, pasta, buah dan sayuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar